DUA perempuan muda, Freya Hazelita dan Allya Syakila, berhasil menghadirkan ruang baru bagi fesyen lokal melalui Eleon Market.
Ajang ini bukan sekadar bazar, melainkan gerakan untuk membuktikan bahwa fesyen tidak memiliki batasan aturan.
Dengan tagline "Elevate Your Fashion," Eleon Market sukses memikat perhatian kawula muda Bandung dan menjadi wadah eksplorasi gaya tanpa batas.
Baca juga: Komunitas Cika-Cika: Sulap Sungai Cikapundung dari Tumpukan Sampah Jadi Ruang Publik
Dimulai dari tugas kuliah Freya Hazelita, mahasiswa semester 7 Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Eleon Market kini berkembang menjadi event besar.
Berkat kolaborasinya dengan Allya Syakila, seorang aktris muda yang telah membintangi berbagai film seperti My Nerd Girl dan Bittersweet Seventeen, ajang ini menjadi magnet baru bagi industri fesyen lokal.
Dari Obrolan Kafe hingga Ajang Bergengsi
Gagasan Eleon Market lahir dari obrolan santai di sebuah kafe. Allya mengutarakan keinginannya menghidupkan ruang publik lewat fesyen, meski awalnya ide tersebut hanya sebatas angan.
Ketika Freya mendapat tugas kuliah berbasis event, mereka memutuskan untuk merealisasikan ide ini.
Baca juga: Bespoke Project: Dari Gang Sempit di Bandung Menuju Panggung Fesyen Internasional
"Aku sempat nanya ke dosen, apa mungkin kalau melibatkan orang luar kampus? Setelah dapat izin, aku langsung hubungi Allya, dan kami mulai merancang Eleon Market," cerita Freya kepada Sokoguru, Sabtu (21/12).
Meskipun awalnya sempat diragukan, Eleon Market 1.0 pada 2023 berhasil memikat ribuan pengunjung dengan konsep uniknya.
Tak hanya sekadar bazar, pengunjung yang hadir berdandan sesuai tema, menciptakan suasana interaktif yang menarik.
“Ini menunjukkan kalau pasar fesyen unik di Bandung itu besar dan antusiasmenya luar biasa,” kata Allya.
Tantangan dan Kesuksesan Eleon Market 2.0
Melihat kesuksesan edisi pertama, Eleon Market 2.0 digelar pekan lalu di Paris Van Java Mall, Bandung, dengan tema "A Dash of Wild West."
Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Hanya beberapa hari sebelum acara, mereka harus memindahkan lokasi dari Sky Level ke Resort Level PVJ.
“Kami sempat panik, tapi akhirnya semua bisa teratasi, dan acara tetap berjalan lancar,” ujar Freya.
Dalam tiga hari, Eleon Market 2.0 berhasil mencatat transaksi hingga ratusan juta rupiah, melampaui ekspektasi mereka.
Lebih dari Sekadar Bazar
Eleon Market bukan hanya sekadar event. Freya dan Allya menjadikannya sebagai gerakan inklusif untuk mengedukasi masyarakat bahwa fesyen adalah medium berekspresi tanpa batas.
“Fashion has no rules. Kami ingin orang Bandung lebih percaya diri dengan gaya mereka,” ungkap Allya.
Selain memberikan panggung bagi jenama lokal, ajang ini juga membentuk komunitas fesyen yang solid. Bagi Freya dan Allya, kenyamanan tenant dan pengunjung menjadi prioritas utama.
“Kami selalu memastikan tenant nyaman, karena itu hal paling penting,” tambah Freya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Keberhasilan Eleon Market membuktikan bahwa tugas kuliah bisa menjadi ajang eksplorasi nyata.
Kolaborasi lintas kampus antara Freya dan Allya membuahkan hasil signifikan bagi fesyen lokal Bandung, sekaligus memberi ruang baru bagi kreativitas generasi muda.
“Eleon Market bukan hanya soal pakaian, tetapi juga soal kepercayaan diri dan keberanian berekspresi. Apa yang kita kenakan mencerminkan kreativitas kita,” pungkas Allya.
Dengan rencana menghadirkan Eleon Market 3.0 tahun depan, Freya dan Allya membuktikan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari langkah kecil. (Fajar Ramadan/SG-2)